BII Raih Penghargaan dari Bank Indonesia

   Jakarta, 9/6 (ANTARA) – PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) meraih penghargaan sebagai Bank yang Terbanyak menggunakan Mekanisme Setelmen USD/IDR Payment-versus-Payment (PvP) pada sistem BI-RTGS. Penghargaan diserahkan oleh Darmin Nasution, Pjs Gubernur Bank Indonesia kepada Ghazali bin Mohd. Rasad, Direktur BII di kantor Bank Indonesia, Jakarta, hari ini.

PvP Link merupakan infrastruktur perdagangan valas antar-bank yang dijalankan melalui Sistem RTGS Rupiah di Indonesia (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement/BI-RTGS) dengan Sistem RTGS Dollar Amerika Serikat di Hong Kong (US Dollars Clearing House Automated Transfer System/USD CHATS). Infrastruktur ini merupakan kerja sama Bank Indonesia (BI) dengan dan Hong Kong Monetary Authority (HKMA).

“Pencapaian ini menjadi kehormatan tersendiri bagi kami apalagi di tengah kami sedang menjalankan program transformasi yang kini memasuki Fase Pengembangan Bisnis Unggulan,” kata Ghazali. “Momentum ini menjadi sangat tepat karena kami diakui dapat memberikan layanan PvP Link secara optimal kepada nasabah.” tambahnya.

Sosialisasi pengembangan infrastruktur PvP Link dilakukan oleh BI bersama 40 bank yang tergabung sebagai anggota kelompok kerja. BII yang juga menjadi anggota di kelompok kerja secara aktif ikut merintis program pengembangan infrastruktur PvP sejak Oktober 2009 dan live pada 25 Januari 2010.

Keberadaan infrastruktur PvP Link selain memitigasi risiko settlement, juga mendukung tersedianya sarana penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan valas antar-bank di Indonesia (khususnya USD terhadap IDR) yang dapat dilaksanakan pada saat yang sama (simultaneous settlement). Selain itu juga real-time dan beroperasi pada zona waktu yang relatif sama (zona waktu Asia). Masing-masing pihak dapat menerima dana (IDR dan USD) lebih cepat jika dibandingkan settlement melalui bank koresponden yang beroperasi di negara asal valuta asing tersebut, di mana terdapat perbedaan zona waktu yang sangat signifikan dengan zona waktu Asia.

“Program pengembangan infrastruktur ini sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi penyedia layanan keuangan terbaik di segmen pasar yang kami layani, termasuk USD Payment,” ungkap Ghazali.

Di BII, aktivitas perdagangan valas antar bank berada di bawah Treasury. Pada 2010, Treasury akan meningkatkan kerja sama dengan seluruh unit bisnis, baik Perbankan Korporasi, UKM & Komersial maupun Konsumer, dalam melakukan cross selling produk dan layanan treasury kepada nasabah.

Catatan untuk editor:
     BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 261 cabang, 791 ATM dan 15 CDM (Cash Deposit Machines) BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan jaringan MEPS di Malaysia dan sekaligus terhubung dengan 2.500 ATM Maybank di Malaysia dan Singapura serta memiliki kantor cabang luar negeri di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Dengan total simpanan nasabah sebesar Rp47 triliun dan aset sebesar Rp62 triliun, BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dan aktif di sektor UKM/Komersial, Konsumer dan Korporasi.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Esti Nugraheni, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan, tel: +6221 2300-888 ext. 10829

TERSEDIA JUGA :

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *